"Punna Tena Siri'nu, Pa'niaki Paccenu (Kalau Anda Tak Memiliki Harga diri, Tunjukkanlah Kesetia-kawananmu)"

Selasa, 14 Mei 2013

FALSAFAH BUDAYA MAKASSAR

 A.   Falsafah "Sirik Na Pacce"


Sirik na pacce merupakan prinsip hidup bagi suku Makassar. Sirik dipergunakan Untuk membela kehormatan terhadap orang-orang yang mau memperkosa harga dirinya, sedangkan pacce dipakai untuk membantu sesama anggota masyarakat yang berada dalam penderitaan. Sering kita dengar ungkapan suku Makassar yang berbunyi "Punna tena siriknu, paccenu seng paknia" (kalau tidak ada siri'mu paccelah yang kau pegang teguh). Apabila sirikna pacce sebagai pandangan hidup tidak dimiliki oleh seseorang, akan dapat berakibat orang tersebut bertingkah laku melebihi tingkah laku binatang karena tidak memiliki unsur keperdulian sosial, dan hanya mau menang sendiri.

RANGGONG DAENG ROMO

Sosok Pahlawan Pejuang Kemerdekaan


Ranggong Daeng Romo putra kelahiran kampung Bone-bone Polong Bangkeng Selatan telah mewarisi sifat-sifat ayahnya yang terkenal sebagai orang kaya dermawan dan pemberani serta disegani oleh rakyat karena sering membela kaum lemah dari kekejian kaum Belanda. Sifat seperti ini tertanam dalam jiwa Ranggong Daeng Romo.

Jiwa kepahlawanan dari Ranggong ini mulai muncul ketika ia masih kecil. Waktu itu orang tuanya berniat menyekolahkan Ranggong pada sekolah HIS, tapi Ranggong lebih senang memilih sekolah Parti kelir (Taman Siswa) Sekolah Taman Siswa ini dicap jelek oleh Pemerintah Belanda, sama sekali tidak mendapatkan penghargaan, tidak sama dengan HIS, MULO atau sekolah Belanda lainnya.