Aru atau Angngaru adalah semacam ikrar
itau ungkapan sumpah setia yang sering disampaikan oleh orang-orang Gowa di
masa silam, biasanya diucapkan oleh bawahan kepada atasannya, abdi kerajaan
kepada rajanya, prajurit kepada komandannya, masyarakat kepada pemerintahnya,
bahkan juga dapat diucapkan seorang raja (pemerintah) terhadap rakyatnya, bahwa
apa yang telah diungkapkan dalam Aru itu akan dilaksanakan dengan sungguh-sungguh,
baik untuk kepentingan Pemerintahan di masa damai maupun di masa perang.
Di masa damai dalam tradisi Pernerintahan
Kerajaan Gowa di masa lalu, para pejabat Kerajaan yang baru diangkat sebelum
melaksanakan tugasnya, terlebih dahulu mengucapkan Aru atau sumpah setia di hadapan
Raja, bahwa ia akan bekerja bersungguh-sungguh dalam melaksanakan tugas-tugas
Pemerintahan Kerajaan. Aru yang diucapkan itu pula merupakan dorongan atau
motivasi untuk mewujudkan apa yang menjadi cita-cita sang Raja dalam membangun
kerajaan.
Selain itu, pada masa peperangan,
para prajurit Kerajaan Gowa yang akan berangkat ke medan perang terlebih dahulu
mengucapkan sumpah setia (Aru) di depan Rajanya bahwa ia akan berjuang untuk
memper-tahankan Wilayah Kerajaan, membela kebenaran dan tak akan mundur selangkahpun
sebelum musuh melangkahi mayatnya. Aru ini pada saat diucapkan dapat membakar
semangat juang prajurit, menimbulkan jiwa patriotik di kalangan prajurit untuk
melawan musuh-musuhnya. Aru yang diucapkan oleh prajurit disebut “Aru
Tubarani” (Aru Pemberani) atau Aru 'Buleng- Bulengna Mangasa' (nama
dari salah satu kelompok pejuang di Gowa) pada masa lalu.
Dalam pada itu, Aru banyak pula digunakan
dalam berbagai hal antara lain Upacara Adat atau penyambutan tamu-tamu agung.
Aru yang diucapkan pada upacara tersebut selain punya nilai magis dan relegius,
juga mengingatkan kita bagaimaha pentingnya kegunaan Aru di masa lalu. Aru ini
merupakan ciri khas dari masyarakat Gowa yang tidak dimiliki oleh masyarakat
Iainnya. untuk lebih memahaminya, berikut ini diuangkap kutipan salah satu
versi Aru dari berbagai versi yang ada, yaitu Aru Tubaranina Gowa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar