"Punna Tena Siri'nu, Pa'niaki Paccenu (Kalau Anda Tak Memiliki Harga diri, Tunjukkanlah Kesetia-kawananmu)"

Selasa, 30 April 2013

ANGNGARU ( A R U )

            Aru atau Angngaru adalah semacam ikrar itau ungkapan sumpah setia yang sering disampaikan oleh orang-orang Gowa di masa silam, biasanya diucapkan oleh bawahan kepada atasannya, abdi kerajaan kepada rajanya, prajurit kepada komandannya, masyarakat kepada pemerintahnya, bahkan juga dapat diucapkan seorang raja (pemerintah) terhadap rakyatnya, bahwa apa yang telah diungkapkan dalam Aru itu akan dilaksanakan dengan sungguh-sungguh, baik untuk kepentingan Pemerintahan di masa damai maupun di masa perang.

            Di masa damai dalam tradisi Pernerintahan Kerajaan Gowa di masa lalu, para pejabat Kerajaan yang baru diangkat sebelum melaksanakan tugasnya, terlebih dahulu mengucapkan Aru atau sumpah setia di hadapan Raja, bahwa ia akan bekerja bersungguh-sungguh dalam melaksanakan tugas-tugas Pemerintahan Kerajaan. Aru yang diucapkan itu pula merupakan dorongan atau motivasi untuk mewujudkan apa yang menjadi cita-cita sang Raja dalam membangun kerajaan.

            Selain itu, pada masa peperangan, para prajurit Kerajaan Gowa yang akan berangkat ke medan perang terlebih dahulu mengucapkan sumpah setia (Aru) di depan Rajanya bahwa ia akan berjuang untuk memper-tahankan Wilayah Kerajaan, membela kebenaran dan tak akan mundur selangkahpun sebelum musuh melangkahi mayatnya. Aru ini pada saat diucapkan dapat membakar semangat juang prajurit, menimbulkan jiwa patriotik di kalangan prajurit untuk melawan musuh-musuhnya. Aru yang diucapkan oleh prajurit disebut “Aru Tubarani” (Aru Pemberani) atau Aru 'Buleng- Bulengna Mangasa' (nama dari salah satu kelompok pejuang di Gowa) pada masa lalu.

            Dalam pada itu, Aru banyak pula digunakan dalam berbagai hal antara lain Upacara Adat atau penyambutan tamu-tamu agung. Aru yang diucapkan pada upacara tersebut selain punya nilai magis dan relegius, juga mengingatkan kita bagaimaha pentingnya kegunaan Aru di masa lalu. Aru ini merupakan ciri khas dari masyarakat Gowa yang tidak dimiliki oleh masyarakat Iainnya. untuk lebih memahaminya, berikut ini diuangkap kutipan salah satu versi Aru dari berbagai versi yang ada, yaitu Aru Tubaranina Gowa


Tidak ada komentar:

Posting Komentar